Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli dan Faktor-faktor Pendidikan


A. Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sektor paling penting dalam pembangunan nasional, dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dimana iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa menjadi sumber motivasi kehidupan segala bidang.

Berikut ini definisi pendidikan menurut para ahli antara lain:

1. Driyarkara mengemukakan bahwa : Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkutan manusia ke taraf insani itulah yang disebut mendidik. Pendidikan ialah penanusiaan manusia muda (Ditjen Dikti, 1983/1984: 19).

2. Dictionary of Education menyebutkan bahwa pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia hidup, proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum (Ditjen Dikti, 1983/1984: 19)

3. Crow and Crow
menyebutkan bahwa pendidikan adalah proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi (Suprapto, 1975).

4. Ki Hadjar Dewantara dalam Kongres Taman Siswa yang pertama pada tahun 1930 menyebutkan : Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak, dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian itu agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita Didik selaras dengan dunianya.

5. Di dalam GBHN tahun 1973 disebutkan bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Dari seluruh uraian tentang pengertian pendidikan di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta, dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta keterampilan-keterampilan).


B. Faktor-faktor Pendidikan

Dalam aktivitas pendidikan ada enam faktor pendidian yang dapat membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi namun faktor intergratirnya terutama terletak pada pendidik dengan segala kemampuan dan keterbatasannya. Keenam faktor tersebut meliputi:

#1. Faktor tujuan

Dalam praktek pendidikan, baik lingkungan keluarga, di sekolah maupun di masyarakat luas, banyak sekali tujuan pendidikan yang diinginkan oleh pendidik agar dapat dicapai oleh peserta didiknya. Menurut Langeveld dalam bukunya Beknopte Teoritischr Pedagogik dibedakan adanya macam-macam tujan sebagai berikut:
  • Tujuan umum
  • Tujuan tak sempurna 
  • Tujuan sementara 
  • Tujuan perantara 
  • Tujuan insidental 

2. Faktor Pendidik

Kita dapat membedakan pendidik itu menjadi dua kategori, ialah:
  • Pendidik menurut kodrat yakni orang tua, dan
  • Pendidik menurut jabatan yakni guru.
Orangtua sebagai pendidik menurut kodrat ialah pendidik pertama dan utama, karena secara kodrati anak manusia dilahirkan oleh orangtuanya (ibunya) dalam keadaan tidak berdaya. 

Hanya dengan pertolongan dan layanan orangtua (terutama ibu) anak dapat hidup dan berkembang makin dewasa. Hubungan orangtua dengan anaknya dalam hubungan edukatif, mengandung dua unsur dasar, yaitu:
  • Unsur kasih sayang pendidik terhadap anak.
  • Unsur kesadaran dan tanggung jawab dari pendidik untuk menuntun perkembangan anak. 
Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orangtua, masyarakat dan negara. 

Tanggung jawab dari orangtua diterima guru atas dasar kepercayaan, bahwa guru mampu memberikan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan perkembangan peserta didik dan diharapkan pula dari pribadi guru memancarkan sikap-sikap dan sifat-sifat yang normatif baik sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat orangtua pada umumnya, yaitu:
  • Kasih sayang kepada peserta didik, 
  • Tanggungjawab kepada tugas pendidik. 

#3. Faktor peserta didik

Dalam pendidikan tradisional, peserta didik dipandang sebagai organisme yang pasif, hanya menerima informasi dari orang dewasa. Kini dengan makin cepatnya perubahan sosial, dan berkat penemuan teknologi, maka komunikasi antarmanusia berkembang amat cepat. Peserta didik dalam usai dan tingkat kelas yang sama bisa memiliki profil materi pengetahuan yang berbeda-beda. Hal ini tergantung kepada konteks yang mendorong perkembangann seseorang.

Ada empat konteks yang dapat disebutkan, yaitu: 
  • Lingkungan dimana peserta belajar secara kebetulan dan kadang-kadang, disini mereka belajar tidak berprogram. 
  • Lingkungan belajar dimana peserta didik belajar secara sengaja dan dikehendaki. 
  • Sekolah dimana peserta didik belajar mengikuti program yang ditetapkan. 
  • Lingkungan pendidikan optimal, di sekolah yang ideal di mana peserta dapat melakukan cara belajar siswa aktif sekaligus menghasati nilai-nilai. 
Secara teoritis peserta didik bisa berkembang secara optimal dalam arti mampu berkembang kreatif, jika mendapat konteks lingkunga yang keempat tersebut.

#4. Faktor isi/materi pendidikan

Yang termasuk dalam arti/materi pendidikan ialah segala sesuatu oleh pendidik langsung diberikan kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, sekolah dan masyarakat, ada syarat utama dalam pemilihan beban/materi pendidikan, yaitu:
  • Materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan.
  • Materi harus dengan peserta didik 

#5. Faktor metode pendidikan

Peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Agar interaksi ini dapat berlangsung secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan bahan/materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula.

Motode adalah cara yang di dalam fungisnya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Untuk menentukan apakah suatu metode dapat disebut baik perlu patokan yang bersumber dari beberapa faktor, faktor utama yang menentukan adalah tujuan yang akan dicapai.

#6. Faktor situasi lingkungan

Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi lingkungan ini meliputi lingkungan fisis, lingkungan teknis dan lingkungan sosio-kultural. Dalam hal-hal dimana situasi lingkungan ini berpengaruh secara negatif terhadap pendidikan, maka lingkunngan ini menjadi pembatas pendidikan.

0 Response to "Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli dan Faktor-faktor Pendidikan"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan dan tidak mengandung penghinaan SARA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel