Membiasakan Beramal Sholeh dalam Kehidupan Sehari-hari

Amal sholeh di dalam Al-Quran biasa disandingkan dengan keimanan. Amal sholeh menurut bahasa dapat diartikan sebagai perbuatan baik yang mendatangkan pahala.

Secara istilah amal sholeh adalah perbuatan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama yang dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan kepada masyarakat atau sesama manusia. Amal sholeh mencakup hubungan dengan Allah (hablu minallah) dan hubungan dengan manusia (hablu minannas).




Mahmud Syaltut berpendapat bahwa amal sholeh adalah tiap perbuatan yang mendatangkan kebaikan untuk diri sendiri, kaum, keluarga dan kemashlahatan umat manusia. Sedangkan menurut Sayyid Rasyid Ridha bahwa amal sholeh ialah sebagai berikut:

Bukan kemuliaan seseorang yang berkata: sesungguhnya agama saya lebih mulia, lebih sempurna, lebih benar dan lebih meyakinkan dan seterusnya, namun hanya sebagai selogan dan buah bibir saja, tetapi tidak diamalkan.

Sudah menjadi sunnatullah, menjadi hukum illahi, bahwa setiap perbuatan yang jahat akan diberikan ganjaran dan sebaliknya. 

Orang-orang yang mengerjakan amal kebaikan itu dibalut dengan iman yang teguh, mereka itu dinamakan orang-orang yang beramal yaitu orang-orang yang percaya kepada Allah dan hari kiamat, yang akan masuk surga maka mereka tidak akan dirugikan sedikitpun dari pahala amal yang mereka kerjakan.

Sebuah keimanan akan sia-sia tanpa diikuti dengan amal kebaikan baik yang bersifat ibadah seperti shalat dan puasa, ataupun berbuat kebaikan terhadap sesama manusia di dalam masyarakat. Dalam beramal kebaikan ada prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh yaitu:

Niat yang lurus hanya kepada Allah
Ada manfaat di dunia maupun di akhirat
Benar prosesnya yaitu sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulallah Saw.

Semua perbuatan baik ialah amal shaleh. Salah satunya yaitu disiplin, disiplin dalam beribadah maupun disiplin dalam bekerja.

1. Disiplin dalam beribadah

Kata ibadah dalam kamus besar bahasa Indonesia dapat didefinisikan sebagai berikut:

Perbuatan atau pernyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama.
Segala usaha lahir dan batin yang seseuai dengan perintah agama yang harus dituruti pemeluknya. 
Upacara yang berhubungan dengan agama.

Ibadah berarti merendahkan diri dan tunduk, taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya melalui lisan Rasul-Nya. Ibadah juga dapat diartikan merendahkan diri pada Allah yaitu tingkatan ketundukan yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.

Maksud disiplin dalam beribadah berarti kita mentaati semua ketentuan yang mengatur pelaksanaan ibadah kita. Seperti sholat tepat pada waktunya seta memenuhi syarat dan rukunnya. Mengeluarkan zakat sesuai jumlah harta yang kita miliki, penyembelihan qurban pada hari-hari tasyrik dan lain sebagainya. Apabila manusia tidak disiplin melaksanakan ibadah berarti telah mengabaikan perintah Allah dan Rasul-Nya.

Manusia memiliki dua tugas besar sebagai makhluk yang tinggal di bumi yaitu menjadi khalifa di muka bumi dan amanat untuk beribadah, artinya manusia harus tunduk dan patuh hanya kepada Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

“padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dan (menjalankan) agama dengan lurus, supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Q.S. Al-Bayyinah 98 : 5)

2. Disiplin dalam bekerja

Ada tiga indikator yang harus dipenuhi seseorang dikatakan bekerja, pertama dilakukan dengan sengaja, kedua dilakukan karena ada dorongan tanggung jawab, ketiga memiliki tujuan luhur (memberi makna diri). Seorang muslim harus disiplin dalam bekerja agar mendapatkan hasil yang memuaskan dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada orang lain sehingga akan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Dalam hadits dijelaskan:

اعمل لدنياك كأنك تعيش أبداً ، واعمل لآخرتك كأنك تموت غداً

Bekerjalah untuk urusan duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk urusan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati esok hari (HR. Baihaqi)

Seseorang yag merasa bahwa ia akan hidup selamanya tentu akan rajin bekerja demi mencukupi kebutuhan pokoknya dan juga kebutuhan-kebutuhan yang dapat memanjakan jasmaninya. Kenikmatan yang bersifat dunia tidak akan bisa diraih tanpa melalu kerja keras dan disiplin. Kenikmatan yang sudah diraihpun bisa hilang jika kita tidak disiplin dalam menjaganya.

Ciri-Ciri Orang Yang Beramal Sholeh

  • Senantiasa meningkatkan hubungan dengan Allah. 
  • Meningkatkan hubungan dengan Allah dapat diusahakan dengan cara memperbanyak kegiatan berdzikir kepada Allah seperti memperbanyak shalat sunnah dan membaca Al-Quran.
  • Senantiasa meningkatkan agamanya.
  • Aktivitas meningkatkan agama adalah cara kita menuntut ilmu sepanjang masa dengan mengharap ridha Allah SWT. 
  • Senantiasa ikhlas dan sabar dalam menghadapi semua pekerjaan. Ikhlas dan sabar dalam menjalani hidup ini adalah satu ciri orang yang beramal sholeh. 

Nilai-Nilai Positif Beramal Sholeh

1.Meningkatkan Kualitas Kemanusiaan, keimanan dalam hati seseorang merupakan syarat utama dalam menjapai kesempurnaan (insan mulia) dan merupakan langkah awal untuk menuju kesholihan dan mewujudkan akhlak, amal sholeh dan pengorbanan manusia bagi penghambaan kepada Allah, karena iman selalu berhubungan dengan amal sholeh. 

2. Menghargai Waktu, seorang mukmin yang mengerjakan amal sholeh senantiasa menghargai waktu, karena waktu yang terjadi sekarang tidak mungkin terulang pada masa yang akan datang. 

3. Membawa Kebahagiaan, melakukan amal sholeh pada hakikatnya adalah berbuat kebaikan untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain apalagi Allah SWT, karena setiap perbuatan yang kita lakukan pada hakikatnya kembali kepada diri kita sendiri.

0 Response to "Membiasakan Beramal Sholeh dalam Kehidupan Sehari-hari"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan dan tidak mengandung penghinaan SARA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel