Pengertian, Proses Perkembangan dan Hambatan-hambatan dalam Proses Kemandirian Pada Remaja
#1. Pengertian Kemandirian
Kemandirian adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari sesuai dengan tahap dan perkembangan dan kapasitasnya.Kemandirian merupakan sikap individu yang diperoleh secara komulatif selama perkembangan, dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi lingkungan, sehingga individu mampu berpikir dan bertindak sendiri.
Dengan kemandirian seseorang dapat memilih jalan hidupnya untuk berkembang yang lebih mantap.
Kemandirian dapat berkembang dengan baik jika diberikan kesempatan untuk berkembang melalui latihan yang dilakukan secara terus menerus dan dilakukan sejak dini, latihan tersebut berupa pemberian tuga tanpa bantuan.
Kemandirian akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan anak, maka sebaiknya kemandirian diajarkan pada anak sedini mungkin sesuai dengan kemampuan.
Ada empat aspek yang mempengaruhi kemandirian yakni meliputi:
- Emosi, kemandirian secara emosi ditunjujan dengan kemampuan mengontrol emosi tidak tergantung kepada orangtua.
- Ekonomi, kemandirian secara ekonomi ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orangtua.
- Intelektual, kemandirian intelektual ditunjukan dengan kemampuan untuk mengatasi masalah yang akan dihadapi.
- Sosial, kemandirian sosial ditunjukan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak bergantung atau menunggu aksi dari orang lain.
Tuntutan terhadap kemandirian ini sangatlah besar dan jika tidak direspon secara tepat dapat menimbulkan masalah pada diri remaja tersebut.
Banyak remaja yang mengalami kekecewaan dan frustasi mendalam terhadap orangtua karena tidak mendapatkan apa yang dinamakan kemandirian.
Untuk itu orangtua diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, belajar menjadi inisiatiff, mengambil keputusan mengenai apa yang ingin dilakukan dan belajar mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.
#2. Proses Perkembangan Kemandirian
Kemandirian dapat berkembang dengan baik jika diberikan kesempatan untuk berkembang melalui latihan yang dilakukan secara terus-menerus dan dilakukan sejak dini.Latihan tersebut dapat berupa pemberian tugas-tugas tanpa bantuan yang disesuaikan dengan kemampuan anak.
Mengingat banyaknya dampak positif bagi perkembangan individu, kemandirian sebaiknya diajarkan pada anak sedini mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Segala sesuatu yang diusahakan sejak dini akan dapat dihayati dan akan semakin berkembang menuju kesempurnaan. Latihan kemandirian yang diberikan disesuaikan dengan usia anak.
Latihan kemandirian untuk remaja, misalnya dalam memilih jurusan atau bidang studi yang diminati atau memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih teman dan kegiatan atau hobi.
Dengan memberikan latihan-latihan tersebut diharapkan kemampuan anak untuk berpikir secara objektif akan bertambah, tidak mudah dipengaruhi, berani mengambil keputusan sendiri, timbul rasa percaya diri, tidak bergantung kepada orang lain sehingga kemandirian akan berkembang dengan baik.
#3. Kemandirian Merupakan Kebutuhan Psikologis Remaja
Memperoleh kebebasan (mandiri) merupakan suatu tugas bagi remaja. Dengan kemandirian tersebut remaja mendapatkan beberapa hal yang positif bagi perkembangan dirinya, antara lain:- Remaja belajar dan berlatih dalam membuat rencana
- Memilih alternatif
- Membuat keputusan
- Bertindak sesuai dengan keputusan
- Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dilakukannya
Dengan demikian, remaja akan berangsur-angsur melepaskan diri dari ketergantungan kepada orangtua atau orang yang dewasa lainnya dalam berbagai hal.
Kemandirian seorang remaja diperkuat melalui proses sosialisasi yang terjadi antara remaja dengan teman sebaya.
Melalui hubungan dengan teman sebaya, remaja belajar berpikir secara mandiri, mengambil keputusan sendiri, menerima atau menolak pandangan dan nilai yang berasal dari keluarga dan mempelajari pola perilaku yang diterima dalam kelompoknya.
Kelompok teman sebaya teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama tempat remaja belajar untuk hidup bersama dengan orang lain yang bukan anggota kelurganya.
Ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan pengakuan dan penerimaan dari kelompok teman sebayanya sehingga tercipta rasa aman.
Penerimaan dari kelompok teman sebaya ini merupakan hal yang sangat penting karena remaja membutuhkan adanya penerimaan dan keyakinan untuk diterima oleh kelompok lain.
#4. Hambatan-hambatan dalam Proses Kemandirian
Dalam mencapai keinginan untuk mandiri, remaja sering mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan masih adanya kebutuhan untuk tetap bergantung pada orang lain misalnya:Remaja mengalami dilema yang sangat besar antara mengikuti kehendak orangtua atau mengikuti keinginannya sendiri. Jika mengikuti kehendak orangtua, dari segi ekonomi (biaya sekolah) akan terjamin.
Sebaliknya jika ia tidak mengikuti kemauan orangtua, maka orang tua tidak membiayai sekolahnya. Situasi ini akan menimbulkan konflik pada diri remaja.
Konflik ini mempengaruhi remaja dalam usahanya untuk mandiri, sehingga sering menimbulkan hambatan, hambatan-hambatan tersebut antara lain:
- Hambatan dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya.
- Memendam kemarahan pada orangtua atau orang lain di sekitarnya.
- Berperilaku tidak simpatik terhadap orangtua atau orang lain.
- Berperilaku yang tidak membahayakan dirinya dan orang lain.
- Terjerumus dalam kenakalan remaja, dan lain-lain.
Hal ini akan sangat merugikan remaja, karena akan menghambat tercapainya kedewasaan dan kematangan kehidupan psikologis.
Untuk itu pemahaman orang lain terhadap kebutuhan remaja untuk mandiri sangat diperlukan dalam upaya mendapatkan titik tengah penyelesaian konflik yang dihadapi remaja.
0 Response to "Pengertian, Proses Perkembangan dan Hambatan-hambatan dalam Proses Kemandirian Pada Remaja"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan dan tidak mengandung penghinaan SARA