Empat Cara Membentuk Kemandirian Remaja


Kemandirian pada anak berawal dari keluarga dan dipengaruhi oleh pola asuh orangtuanya. Di dalam keluarga, orangtualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing dan membantu mengarahkan anak untuk menjadi mandiri.

Masa remaja adalah masa yang penting dalam proses perkembangan kemandirian, pemahaman dan kesempatan yang diberikan orangtua kepada remaja untuk meningkatkan kemandirian amatlah pending.

Selain keluarga sebagai pilar utama dan pertama dalam membentuk kemandirian remaja, dunia pendidikan khususnya sekolah turut berperan juga dalam memberikan kesempatan kepada remaja untuk mandiri.

Sekolah mempunyai tugas yang tidak hanya terbatas pada masalah pengetahuan dan informasi saja, tetapi juga mencakup tanggung jawab moral dan sisual secara luas dan kompleks.

Proses pendidikan merupakan penciptaan penyesuaian antara individu dengan nilai-nilai yang diharuskan oleh lingkungan menurut kepentingan perkembangan individu. Penyesuaian diri yang berhasil akan mempermudah individu untuk mencapai kemandiriannya.

Ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam meningkatkan kemandirian remaja, antara lain:

#1. Komunikasi

Berkomunikasi dengan remaja merupakan suatu cara yang paling efektif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Komunikasi ini harus bersifat dua arah, artinya kedua belah pihak saling mendengarkan pandangan satu dengan yang lain. Dengan demikian, orangtua dapat mengetahui pandangan dan cara berpikir remaja dan sebaiknya remaja juga dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh orangtuanya.


#2. Kesempatan

Remaja diberi kesempatan untuk membuktikan atau melaksanakan keputusan yang telah diambilnya. Remaja dibiarkan mengusahakan sendiri apa yang diperlukannya dan membiarkan juga ia mengatasi sendiri berbagai masalah uang muncul. Dalam hal ini, orangtua bertindak sebagai pengamat.


#3. Tanggungjawab

Bertanggungjawab terhadap segala tindakan yang diperbuat merupakan kunci menuju kemandirian. Dengan bertanggungjawab (betapapun sekitarnya) remaja akan belajar untuk tidak mengulangi hal-hal yang memberikan dampak-dampak negatif (tidak menyenangkan) bagi dirinya.


#4. Konsistensi

Konsistensi orangtua dalam menerapkan disiplin dan menanamkan nilai-niali sejak masa kanak-kanak dala keluarga akan menjadi panutan bagi remaja untuk mengembangkan kemandirian dan berpikir secara dewasa. Penerapan disiplin yang konsisten akan memudahkan remaja dalam membuat rencana hidupnya sendiri dan memili berbagai alternatif kanrena segala sesuatu sudah dapat diramalkan olehnya.


Mungkin masih banyak cara lain yang dapat meningkatkan kemandirian remaja agar menjadi pribadi yang utuh dan dewasa. Satu hal yang patut diingay adalah mulailah belajar mandiri dengan cara menyelesaikan tugas-tugas pribadi dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab.

0 Response to "Empat Cara Membentuk Kemandirian Remaja"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan dan tidak mengandung penghinaan SARA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel