Pengaruh atau Dampak Berita Hoax Terhadap Masyarakat
Di era globalisasi ini, teknologi sudah semakin maju dan tidak dapat dipungkiri bahwa media massa baik media cetak maupun media online merupakan salah satu wadah bagi masyarakat luas dalam menyebarkan suatu berita.
Media massa sangat berpengaruh terhadap penyebaran informasi karena dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat. Oleh karena itu, media massa harus memberikan informasi yang akurat atau sesuai dengan fakta dari sumber yang terpercaya.
Di zaman sekarang ini kita sebagai masyarakat harus jeli dalam membaca sebuah berita. Kita harus tahu sumber berita tersebut dari mana, apakah sumber tersebut dapat dipercaya ataukah tidak.
Di zaman sekarang ini kita sebagai masyarakat harus jeli dalam membaca sebuah berita. Kita harus tahu sumber berita tersebut dari mana, apakah sumber tersebut dapat dipercaya ataukah tidak.
Terkadang suatu berita tersebut merupakan berita palsu atau biasa disebut dengan hoax. Tujuan penyebaran berita hoax ialah membuat perpecahan, kekacauan, kegelisahan, kebencian, bahkan membuat takut para pembacanya.
1. Menyebarkan fitnah, kebencian, perpecahan, kekacauan, dan kegelisahan.
Dengan adanya berita hoax, maka fitnah akan tersebar dimasyarakat, kebencian antar sesama, kegelisahan bahkan kekacauan di dalam masyarakat itu sendiri. Karena berita hoax dapat mengubah pola pikir masyarakat tentang suatu hal.
2. Menyebarkan informasi yang salah
Sebagai masyarakat, kita jangan langsung percaya dengan judul berita atau artikel yang terkesan ilmiah. Kita harus mengecek terlebih dahulu sumber dari berita tersebut. Apakah bersumber dari sumber terpercaya atau tidak. Jangan sampai kita mendapat informasi yang salah kemudian menyebarluaskan ke masyarakat.
3. Dapat merugikan media massa yang lain
Ketika berita hoax tersebar luas dan masyarakat semakin cerdas maka tidak menutup kemungkinan masyarakat tidak lagi percaya terhadap media massa. Dan jika masyarakat sudah tidak percaya dengan media massa maka yang terjadi media massa akan mengalami kerugian, karena media massa sudah mendapatkan reputasi buruk di masyarakat.
4. Generasi muda bisa tersita waktunya
Menurut menteri Kominfo, Rudiantara mengatakan bahwa berita hoax dapat berdampak buruk bagi generasi muda. Produktivitas anak muda bisa tersita karena sering menggunakan media sosial. Selain itu juga, generasi muda lebih rentan terhadap berita hoax. Mengapa? Alasannya karena generasi muda terkadang hanya melihat detail konten dari segi panjang artikel, besarnya foto dan lainnya. Akan tetapi tidak melihat sumber berita tersebut.
Dampak berita hoax bagi masyarakat sangatlah luar biasa. Oleh karena itu kita sebagai masyarakat harus melek terhadap sumber informasi terpercaya. Berita hoax lebih banyak tersebar di media sosial di era sekarang ini, karena masyarakat dengan mudah mengakses internet. Dan generasi mudah lebih dominan menggunakan media sosial.
Sebagai bagian dari masyarakat, kita harus meminimalisir penyebaran berita hoax. Selain tersebar di media sosial, berita hoax biasanya berupa penipuan lewat SMS. Contohnya Anda mendapatkan hadiah uang tunai, motor, mobil dan lain sebagainya dari nomor tak dikenal.
Berikut ini pengaruh atau dampak berita hoax
1. Menyebarkan fitnah, kebencian, perpecahan, kekacauan, dan kegelisahan.
Dengan adanya berita hoax, maka fitnah akan tersebar dimasyarakat, kebencian antar sesama, kegelisahan bahkan kekacauan di dalam masyarakat itu sendiri. Karena berita hoax dapat mengubah pola pikir masyarakat tentang suatu hal.
2. Menyebarkan informasi yang salah
Sebagai masyarakat, kita jangan langsung percaya dengan judul berita atau artikel yang terkesan ilmiah. Kita harus mengecek terlebih dahulu sumber dari berita tersebut. Apakah bersumber dari sumber terpercaya atau tidak. Jangan sampai kita mendapat informasi yang salah kemudian menyebarluaskan ke masyarakat.
3. Dapat merugikan media massa yang lain
Ketika berita hoax tersebar luas dan masyarakat semakin cerdas maka tidak menutup kemungkinan masyarakat tidak lagi percaya terhadap media massa. Dan jika masyarakat sudah tidak percaya dengan media massa maka yang terjadi media massa akan mengalami kerugian, karena media massa sudah mendapatkan reputasi buruk di masyarakat.
4. Generasi muda bisa tersita waktunya
Menurut menteri Kominfo, Rudiantara mengatakan bahwa berita hoax dapat berdampak buruk bagi generasi muda. Produktivitas anak muda bisa tersita karena sering menggunakan media sosial. Selain itu juga, generasi muda lebih rentan terhadap berita hoax. Mengapa? Alasannya karena generasi muda terkadang hanya melihat detail konten dari segi panjang artikel, besarnya foto dan lainnya. Akan tetapi tidak melihat sumber berita tersebut.
Dampak berita hoax bagi masyarakat sangatlah luar biasa. Oleh karena itu kita sebagai masyarakat harus melek terhadap sumber informasi terpercaya. Berita hoax lebih banyak tersebar di media sosial di era sekarang ini, karena masyarakat dengan mudah mengakses internet. Dan generasi mudah lebih dominan menggunakan media sosial.
Sebagai bagian dari masyarakat, kita harus meminimalisir penyebaran berita hoax. Selain tersebar di media sosial, berita hoax biasanya berupa penipuan lewat SMS. Contohnya Anda mendapatkan hadiah uang tunai, motor, mobil dan lain sebagainya dari nomor tak dikenal.
Kemudian kita harus mengakses sebuah situs yang mereka kirimkan. Biasanya menggunakan domain gratisan (dot(.)cf, .ga, .gq, .ml, dan .tk) misalnya www.hadiah-isi-ulang.tk. Selain itu terkadang mereka menggunakan sub domain seperti blogspot.com.
(Contoh SMS PENIPUAN/Berita Hoax)
Ingatlah nomor resmi operator seluler biasanya tidak menggunakan nomor yang kita pakai. Dan juga situs resmi sebuah undian biasanya menggunakan domain dan hosting berbayar bukan dengan hosting blogger. Oleh karenanya kita harus lebih jeli kembali dalam menangkap sebuah berita.
Hanya seorang mahasiswa yang menyukai dunia pengetetahuan dan pendidikan dan ingin berbagi pengetahuan yang didapatkan selama proses belajarnya. Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa share ya.
0 Response to "Pengaruh atau Dampak Berita Hoax Terhadap Masyarakat"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan dan tidak mengandung penghinaan SARA