Pengertian, Ciri-ciri dan Akibat dari Perbuatan Nifaq (Munafik)


Nifaq berasal dari kata nafiqa yang berarti lubang tempat keluarnya hewan sejenis tikus dari sarangnya. Ada yang berpendapat bahwa ia berasal dari kata nafaq yang berarti lubang tempat bersembunyi. Secara bahasa Nifaq artinya ketidaksamaan antara lahir dan batin. Nifaq juga bisa berarti bermuka dua.

Menurut Ibnu Rajab nifak secara bahasa bersinonim dengan kata mencela, sedangkan secara istilah Nifaq artinya berbuat makar dan menampakkan kebaikan serta menyembunyikan kejahatan. 

Orang yang melakukan perbuatan nifaq disebut dengan munafik Menurut Ibnu Katsir munafik adalah orang yang keluar dari jalan kebenaran masuk ke jalan kesesatan. Karena itu Allah memperingatkan dengan firmannya dalam QS. At-Taubah ayat 67:
...إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
“...Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik”.

Perbuatan Nifak sangat dibenci oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Karena menebarkan kebencian dan kebatilan serta mengabaikan kebenaran. Orang munafik hanya berpikir demi kepentingan dan keinginan mereka tanpa memperhatikan kebenaran dan perinsip-prinsip yang luhur. Mereka telah menjual kejujuran dengan kesesatan dan makar. 

Nifaq terbagi menjadi dua yaitu:

  • Nifaq Akbar adalah nifaq a’tiqodiy, yaitu menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran. Seperti nifaqnya Abdullah bin Ubay bin Sahal. Nifak seperti ini mengeluarkan seseorang dari agama dan pelakunya akan dimasukkan ke dalam neraka paling bawah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nisa ayat 145:
إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرْكِ ٱلْأَسْفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan paling bawah neraka dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penologpun bagi mereka.” (QS. An-Nisa : 145)

  • Nifaq Asghar adalah ungkapan untuk sejumlah perilaku tidak terpuji seperti ketika ia berkata berdusta/berbohong, ketika dia diberi amanat dia khianat dan keytika ia berjanji dia ingkar.



#Ciri-ciri Perilaku Nifaq (Munafik)

Pelaku nifak disebut dengan munafik. Ciri-ciri orang munafik dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: 


قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga, jika ia berkata dia berdusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dia diberi amanat dia berkhianat.”
Pada hadits lain dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: 


أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَلَّةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَلَّةٌ مِنْ نِفَاقٍ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
“Ada empat perkara, barang siapa terdapat di dalam dirinya ke-empat perkara tersebut, bahwa dia seorang munafik murni, dan barang terdapat salah satu dari keempat itu, maka berarti dia bersifat munafik hingga ia meninggalkannya, yaitu: apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar, apabila bersumpah ia melanggar dan apabila bersengketa ia curang.” (HR. Bukhari Muslim)
Berdasarkan kedua hadits tersebut, dapat kita ketahui bahwa ada lima ciri-ciri orang munafik, sebagai berikut:

  • Jika berkata, Ia berdusta. Berdusta adalah berkata dengan tidak benar atau bohong. Perbuatan dusta atau berbohong sangat dicela dan orang yang berdusta dianalogikan sebagai orang yang berpaling dari ayat-ayat Allah sebagaimana firman-Nya:
إِنَّمَا يَفْتَرِى ٱلْكَذِبَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰذِبُونَ
“Sesungguhnya orang yang mengada-ngada kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS. An-Nahl: 105)

  • Jika berjanji, ia mengingkari. Janji adalah ucapan yang menyatakan kesediaan atau kesanggupan untuk berbuat melakukan sesuatu. Mengingkari janji berarti tidak menepati ketersediaan atau kesanggupan yang telah dibuat.
  • Jika diberikan amanah, ia berkhianat. Khianar berarti mengingkari tanggung jawab, berbuat tidak setia atau melanggar amanah yang telah diberikan. Orang yang berkhianat berarti dia telah berpaling dari ayat-ayat Allah, sebagaimana Allah berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 58 agar kita melaksanakan amanah:
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا 
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya...” (QS. An-Nisa: 58)

  • Jika bersumpah, ia melanggar.
  • Jika ia bersengketa ia berlaku curang.

#Akibat Perbuatan Nifaq

Nifaq merupakan salah satu perilaku tercela. Baik nifaq kecil maupun nifaq besar. Nifaq kecil bisa menjadi sebuah jembatan menuju nifaq yang besar. Demikian juga perbuatan-perbuatan maksiat merupakan jembatan menuju kekufuran. Sifat nifaq akan mendatangkan akibat yang buruk, baik bagi pelaku nifaq itu sendiri maupun bagi orang lain. Berikut ini akibat dari perilaku nifaq: 

#Bagi diri sendiri

  • Tercela dalam pandangan Allah SWT.
  • Hilangnya kepercayaan orang lain terhadap dirinya.
  • Tidak disenangi oleh orang lain dalam kehidupan  sehari-hari.
  • Mempersempit jalan untuk memperoleh rizki.
  • Mendapatkan siksa di akhirat nanti.

#Bagi orang lain

  • Menimbulkan kekecewaan hati, merusak hubungan persahabatan dan dapat terjadi tindakan anarkis.
  • Membuka peluang munculnya fitnah
  • Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat

Oleh karena itu, sebagai seorang muslim kita harus menghindari perbuatan nifaq karena sifat tersebut merupakan sifat yang tercela. Selain itu, nifaq juga akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Jadi mulailah dari sekarang kita harus menghindarinya.

0 Response to "Pengertian, Ciri-ciri dan Akibat dari Perbuatan Nifaq (Munafik)"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan dan tidak mengandung penghinaan SARA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel