Tahun Baru... Hura-hura atau Introspeksi Diri?
Tahun baru hanya tinggal menghitung hari saja. Banyak orang yang bergembira karena tahun telah berganti. Mereka berpikir bahwa ditahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin. Harus mencapai apa yang belum tercapai dan lain sebagainya.
Perayaan tahun baru pada setiap tahunnya selalu meriah. Di malam tahun baru banyak sekali orang yang merayakannya. Mereka sangat bergembira dengan kedatangan tahun baru, sehingga terkadang mereka menghambur-hamburkan uang begitu banyak untuk merayakannya. Biasa yang terjadi di masyarakat ialah merayakan dengan kembang api atau petasan, terompet, bakar-bakaran, dan lain sebagainya.
Selain itu, ada yang merayakannya dengan megah dan meriah sampai memakan dana jutaan rupiah hanya untuk malam itu saja. Bahkan di luar negeri sana hampir mencapai miliaran rupiah untuk merayakannya. Akan tetapi kita tidak boleh melakukan hal tersebut. Karena hal itu hanya untuk hura-hura saja bukan untuk berbuat kebaikan.
Lantas, salahkah merayakannya?
Tidak, akan tetapi ada baiknya kita isi dengan sesuatu yang lebih bermanfaat. Karena hal tersebut merupakan sesuatu yang gaya hidup yang boros. Bukankah kita dilarang oleh agama untuk berlaku boros? Akankah setiap tahun seperti ini? Tak ada perubahan sama sekali.
Hal tersebut merupakan sesuatu yang sia-sia. Seharusnya kita mengisi waktu tersebut dengan sesuatu hal yang bermanfaat. Jika kita merayakan tahun baru dengan menghamburkan uang saja, itu tidak ada manfaatnya. Lebih baik uang tersebut kita sisihkan uang sedekah. Ingatlah diluar sana masih banyak orang yang membutuhkan. Jadi gunakan uang kita untuk membantu orang lain.
Dengan adanya tahun baru, seharusnya kita mengintrospeksi diri kita. Ingatlah tujuan awal yakni memperbaiki diri kita, agar kita lebih baik dari tahun sebelumnya. Coba kita pikirkan lebih dalam lagi, apa yang kurang dalam diri kita, maka tutupilah kekurangan tersebut dengan menonjolkan kelebihan kita.
Di tahun baru ini marilah kita tingkatkan segala hal yang belum maksimal dilakukan pada tahun sebelumnya. Jangan menghambur-hamburkan sesuatu yang tidak penting. Gunakanlah waktu yang ada dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi diri sendiri.
Pikirkanlah apa yang harus kita perbuat, apa target yang harus dicapai, dan lain sebagainya. Introspeksi dirilah di tahun baru ini, karena tahun baru bukanlah ajang hura-hura akan tetapi ajang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Perayaan tahun baru pada setiap tahunnya selalu meriah. Di malam tahun baru banyak sekali orang yang merayakannya. Mereka sangat bergembira dengan kedatangan tahun baru, sehingga terkadang mereka menghambur-hamburkan uang begitu banyak untuk merayakannya. Biasa yang terjadi di masyarakat ialah merayakan dengan kembang api atau petasan, terompet, bakar-bakaran, dan lain sebagainya.
Selain itu, ada yang merayakannya dengan megah dan meriah sampai memakan dana jutaan rupiah hanya untuk malam itu saja. Bahkan di luar negeri sana hampir mencapai miliaran rupiah untuk merayakannya. Akan tetapi kita tidak boleh melakukan hal tersebut. Karena hal itu hanya untuk hura-hura saja bukan untuk berbuat kebaikan.
Lantas, salahkah merayakannya?
Tidak, akan tetapi ada baiknya kita isi dengan sesuatu yang lebih bermanfaat. Karena hal tersebut merupakan sesuatu yang gaya hidup yang boros. Bukankah kita dilarang oleh agama untuk berlaku boros? Akankah setiap tahun seperti ini? Tak ada perubahan sama sekali.
Hal tersebut merupakan sesuatu yang sia-sia. Seharusnya kita mengisi waktu tersebut dengan sesuatu hal yang bermanfaat. Jika kita merayakan tahun baru dengan menghamburkan uang saja, itu tidak ada manfaatnya. Lebih baik uang tersebut kita sisihkan uang sedekah. Ingatlah diluar sana masih banyak orang yang membutuhkan. Jadi gunakan uang kita untuk membantu orang lain.
Dengan adanya tahun baru, seharusnya kita mengintrospeksi diri kita. Ingatlah tujuan awal yakni memperbaiki diri kita, agar kita lebih baik dari tahun sebelumnya. Coba kita pikirkan lebih dalam lagi, apa yang kurang dalam diri kita, maka tutupilah kekurangan tersebut dengan menonjolkan kelebihan kita.
Di tahun baru ini marilah kita tingkatkan segala hal yang belum maksimal dilakukan pada tahun sebelumnya. Jangan menghambur-hamburkan sesuatu yang tidak penting. Gunakanlah waktu yang ada dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi diri sendiri.
Pikirkanlah apa yang harus kita perbuat, apa target yang harus dicapai, dan lain sebagainya. Introspeksi dirilah di tahun baru ini, karena tahun baru bukanlah ajang hura-hura akan tetapi ajang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
0 Response to "Tahun Baru... Hura-hura atau Introspeksi Diri?"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan dan tidak mengandung penghinaan SARA