Stop Mengeluh Kepada Manusia!! Bemunajatlah Kepada Allah SWT
Apabila kita suka mengadukan berbagai kesulitan hidup kepada sesama manusia bisa jadi hal tersebut sama artinya bahwa kita tidak rela dengan apa yang sedang dikehendaki Allah SWT pada diri seorang hamba. Kemudian jika kita mengeluh dan meratapi nasib yang diderita sama halnya dengan merasa tidak puas akan pemberian dari Allah SWT.
Bisa saja kita berpikir merasa tidak puas dengan kondisi yang ada merupakan sifat manusiawi. Akan tetapi jauh lebih baik dan islami apabila keluhan-keluhan itu disampaikan secara langsung kepada Allh SWT melalui doa-doa yang kita panjatkan kepada-Nya.
Hal tersebut biasa disebut dengan munajat, yakni mengadukan persoalan-persoalan hidup kepada Allah sekaligus memohon pertolongan dan belas kasih-Nya.
Shalat tahajud merupakan waktu terbaik untuk kita bermunajat kepada Allah SWT. Dimana kita berdoa memohon kepada-Nya dengan khusus dimana saat itu begitu banyak orang yang terlelap dalam tidurnya. Karena pada saat itu merupakan waktu dimana doa akan dihijabah yakni pada sepertiga malam terakhir.
Pada saat seperti itu mungkin saja tidak ada orang mendengar atau melihat ketika seorang hamba bermunajat kepada Allah dengan isak tangis dan air mata yang berderai.
Nabi Musa AS sebagaimana disebutkan dalam Kitab Al-Mu’jam Al-Ausath lith-Thabraniy, berdasarkan hadits marfu’ (3505) yang diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas’ud, sering bermunajat kepada Allah dan mengucapkan doa-doa sebagai berikut:
Artinya: "Ya Allah segala puji bagi-Mu. Kepada Engkaulah aku mengadu dan hanya Engkau yang bisa memberi pertolongan. Tiada daya dan upaya, serta tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
Lantas, apakah kita tidak boleh melakukan curhat kepada sesama manusia, seperti seorang kawan kepada kawan lainnya, atau seorang istri kepada suami atau sebaliknya?
Tentu saja boleh selama curhat tersebut tidak bermakna menggunjing Allah SWT. Curhat kepada sesama manusia boleh dilakukan selama masih dalam koridor diskusi atau meminta nasihat untuk mendapatkan cara-cara terbaik agar keluar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Pada saat seperti itu mungkin saja tidak ada orang mendengar atau melihat ketika seorang hamba bermunajat kepada Allah dengan isak tangis dan air mata yang berderai.
Nabi Musa AS sebagaimana disebutkan dalam Kitab Al-Mu’jam Al-Ausath lith-Thabraniy, berdasarkan hadits marfu’ (3505) yang diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas’ud, sering bermunajat kepada Allah dan mengucapkan doa-doa sebagai berikut:
اَلَّلهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَاِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Artinya: "Ya Allah segala puji bagi-Mu. Kepada Engkaulah aku mengadu dan hanya Engkau yang bisa memberi pertolongan. Tiada daya dan upaya, serta tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
Lantas, apakah kita tidak boleh melakukan curhat kepada sesama manusia, seperti seorang kawan kepada kawan lainnya, atau seorang istri kepada suami atau sebaliknya?
Tentu saja boleh selama curhat tersebut tidak bermakna menggunjing Allah SWT. Curhat kepada sesama manusia boleh dilakukan selama masih dalam koridor diskusi atau meminta nasihat untuk mendapatkan cara-cara terbaik agar keluar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Sebab, memang ada kewajiban untuk saling tolong menolong dan nasihat menasihati diantara sesama manusia. Artinya setiap musim memiliki hak untuk mendapatkan nasihat tentang alternatif solusi dari kesulitan-kesulitan yang ada.
0 Response to "Stop Mengeluh Kepada Manusia!! Bemunajatlah Kepada Allah SWT"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan dan tidak mengandung penghinaan SARA