Dakwahlah dengan Cara yang Baik dan Urusi Saja Urusan (Amalan) Masing-masing

Tulisan ini hanya sebuah opini penulis, jadi hargai apa yang dituliskan disini. Jika berkomentar maka berkomentarlah dengan baik, sopan, tidak menggunakan kata-kata kasar dan lain sebagainya yang mengandung kebencian.

Media dakwah sekarang banyak sekali, mulai dari ceramah di depan umum, khutbah, website, YouTube, dll.

Tujuan dakwah hanya sebagai pengajaran dan ajakan bukan memaksa untuk diikuti. 

Masalah hidayah biarlah Allah yang memberikan. Janganlah memaksa orang yang mendengarkan dakwah untuk mengikuti.





Berdakwahlah dengan cara yang baik, jangan mudah menjustifikasi orang dengan label "kafir, ahlu bid'ah, ahlu naar". Walaupun orang tersebut tak sesuai dengan pemahamanmu, apalagi saudara seimanmu yang berbeda pandangan.

Ingatlah dalam Al-Quran bahwa orang yang mengkafirkan saudaranya (jika dia Muslim) maka akan berbalik kepada dirinya sendiri.

Ingatlah dalam hadits pun disebutkan bahwa Islam akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Ikuti sesuai dengan apa yang engkau yakini. Jangan memaksa orang lain mengikutimu, ajarkan saja biarlah hidayah yang berbicara.

Janganlah mengusik amalan-amalan orang lain yang berbeda dalam memandang amalan tersebut. Karena setiap orang, kelompok, aliran mempunyai dalilnya masing-masing.

Mulai dari khawarij, Syiah, Murji'ah, Mu'tazilah, Qodariyah, Jabariyah, Ulama Khalaf (Imam Ahmad & Ibnu Taimiyah), Ahlussunah Wal Jamaah (Al-Asy'ariyah & Al-Maturidiyah) ulama modern, semua berbeda pendapat dan ikutilah Kalam yang benar.

Kita tidak akan mungkin menyatukan kembali 73 golongan tersebut menjadi satu karena hal tersebut sudah ada ketentuan dan haditsnya. Jika engkau belum mengerti tentang 73 golongan tersebut maka belajarlah Ilmu Kalam, cari sumbernya dan simpulkan sendiri mana kalam yang terbaik untuk kau pilih.

Sebagian golongan mengatakan tahlilan, merayakan maulid nabi bid'ah dan sebagian lagi mengatakan tidak. Janganlah terpecah belah hanya karena masalah seperti itu.

Hargai pendapat orang lain, yang mengatakan bid'ah jangan semena-mena menjustifikasi yang tidak mengatakan bid'ah "kafir, tak dicontohkan Rasulullah dll". Ingat juga semua orang mempunyai dalilnya masing-masing. Urusi Saja amaliyah masing-masing jangan sibuk mengurusi amaliyah orang lain.

Islamisasi susah berkembang di Nusantara apabila ulama terdahulu radikal, dan tidak bisa bercampur baur dengan budaya setempat (akulturasi).

Coba kita lihat sejarah, sunan Kalijaga menyebarkan Islam menggunakan metode wayang, apakah ada dan dicontohkan oleh Rasulullah? Tidak. Lantas engkau mau mengatakan beliau ahlu bid'ah juga?.

Islam itu rahmatan lil 'alamin, perbedaan itu Rahmat jangan dijadikan sebuah ancaman. Coba kita lihat dalam Al-Quran, disana manusia diciptakan berbangsa-bangsa, bersuku-suku, berbeda bahasa untuk saling mengenal.

Jadi intinya jangan mudah menjustifikasi orang dengan label yang tidak pantas (kafir, ahlu bid'ah dll). Berdakwahlah dengan cara yang baik. Dan Urusilah amaliyah masing-masing jangan mengusik amaliyah orang lain.

0 Response to "Dakwahlah dengan Cara yang Baik dan Urusi Saja Urusan (Amalan) Masing-masing"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan dan tidak mengandung penghinaan SARA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel