Akhlak yang Harus Ada di dalam Diri Seorang Pemimpin


Tugas seorang pemimpin tidaklah ringan. Tanggung jawab yang ia pikul merupakan amanat. Baik amanat dari masyarakat, atau negara bahkan agama. Agama islam sangat memperhatikan masalah kepemimpinan.

Menurut hadits Nabi SAW disebutkan bahwa seorang pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya atas kepemimpinannya tersebut.

Pemimpin keluarga bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kesejahteraan keluarganya.

Pemimpin negara atau bangsa akan dimintai pertanggung jawabannya oleh masyarakat dan lain sebagainya.

Seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab yang besar dan seorang pemimpin harus mempunyai kepribadian, sikap dan karakter yang sesuai dengan kepemimpinannya.

Dia harus memegang teguh kedisiplinan, mempunyai kewibawaan, penuh sabar dan tawakal dalam menghadapi permasalahan, lapang dada, mau menerima kritik dan saran, berwawasan luas, bijaksana, selalu mementingkan terhadap kepentingan umum, berorientasi kemasyarakatan, bertanggung jawab, memiliki akhlak yang mulia dan lain sebagainya.

Sebagai contoh kepemimpinan setelah Rasulallah SAW yaitu para Sahabat sebagai pengganti beliau yang sering kita sebut Khulafaur Rasyidin.

Keempat sahabat tersebut yakni Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, telah menjalankan sebuah kepemimpinan diatas jalan yang Rasulullah SAW tempuh dan mengamalkan wasiat-wasiat beliau.

Abu Bakar Ash-Shidiq sebagai orang yang berwibawa dan tenang. Orangnya penuh ramah tamah, cinta sesama dan selalu membenarkan apa yang Rasul katakan dan menepati yang janjikan oleh Abu Bakar Ash-Shidiq.

Umar bin Khattab sebagai pemimpin yang mempunyai pendapat yang berbobot. Dia adalah orang yang terpercaya terhadap rahasia-rahasianya.

Utsman bin Affan sebagai pengumpul firman-firman Allah (Al-Quran). Dia seorang pemimpin yang meluruskan akidahnya.

Ali bin Abi Thalib seorang pemimpin yang pandai dalam menyusun pasukan dan strategi perang untuk mengalahkan orang-orang kafir. Dan Ali adalah seorang pemimpin yang mampu sebagai pewaris ilmunya dan pemelihara janjinya.

Demikian itulah sifat-sifat pribadi sahabat Rasulallah SAW sebagai pemimpin islam yang besar. Mereka pemegang amanat yang teguh dan kuat. Mereka benar-benar memiliki kepribadian utuh dan akhlakul karimah yang tinggi.

Apabila seorang pemimpin memiliki akhlak yang buruk, dimana ia hanya mementingkan dirinya sendiri, dan terkekang oleh hawa nafsunya, yang terjadi adalah kehancuran. Suasana menjadi resah, kacau, dan tidak menentu di dalam kepemimpinan orang tersebut.

Jika pemimpin berakhlak buruk maka yang terjadi ialah penuh goncangan, sabotase dan sistem keamanan kacau. Kodisi yang demikian itu akan terjadi seorang pemimpin mempunyai akhlak yang buruk.

Akhlak pemimpin baik, sebab sifat, perilaku, dan sikapnya dapat membahagiakan orang lain (masyarakat) dan menampakan krismatiknya pada yang dipimpin.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang berakhlak baik apabila memiliki kepribadian yang sesuai dengan tata aturan (ketentuan) agama, masyarakat, keluarga, bangsa dan negara.

0 Response to "Akhlak yang Harus Ada di dalam Diri Seorang Pemimpin"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan dan tidak mengandung penghinaan SARA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel