Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Pendidikan


Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam siklus kehidupan manusia mulai lahir hingga akhir hayat (long life education). 

Secara konsep, pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan secara dasar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab terhadap apa yang telah di tanggungjawabkan. 

Pendidikan adalah suatu proses transfer of knowledge (ilmu pengetahuan, teknologi dan seni) yang dilakukan oleh guru kepada anak didiknya. 

Selain itu, pendidikan adalah alat untuk merubah cara berpikir kita dari cara berpikir tradisional ke cara berpikir ilmiah (modern). untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari adanya peran keluarga, sekolah, maupun masyarakat di dalamnya yang biasa dikenal dengan istilah Tri pusat pendidikan, yang meliputi: keluarga, sekolah dan masyarakat.

Tiga badan tersebut memiliki sifat, fungsi, serta peran masing-masing yang mana sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak itu sendiri.

Peranan keluarga dalam pendidikan

Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa.

Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan didalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.

Dilihat dari ajaran Islam, anak adalah amanat dari Allah. Amanat wajib dipertanggungjawabkan. Jelas tanggung jawab orang tua terhadap anak tidaklah kecil. Jadi, tanggung jawab itu pertama-tama adalah sebagai suatu kewajiban dari Allah, yang mana kewajiban itu harus dilaksanakan.

Kewajiban itu dapat dilaksanakan dengan mudah dan wajar karena orang tua memang mencintai anaknya. Manusia mempunyai sifat mencintai anaknya, karena Allah menciptakan orang tua yang bersifat mencintai anak-anaknya.

Maka tidak aneh jika Al-Qur’an menggambarkan perasaan orang tua dengan gambaran yang paling indah sehingga sesekali Al Qur’an menjadikan anak sebagai “perhiasan dunia” seperti termaktub dalam Surah Al-Kahfi ayat 46 :

الْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيَوةِ الدُّنْيَا وَالْبَقِيَتُ الصّلِحَتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًاْْ 

Dalam surat ini dijelaskan bahwa bahwa manusia membawa sifat menyenangi harta dan anak-anak. Bila orang tua telah mencintai anaknya, maka tentulah tidak akan sulit mendidik anaknya.

Dalam surah Al Furqon ayat 74 dijelaskan bahwa anak-anak itu adalah penyenang hati. Inilah modal utama bagi pendidikan dalam keluarga.

Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan anak-anaknya lebih bersifat pembentukan watak dan budi pekerti, latihan keterampilan dan pendidikan kesosialan, seperti tolong-menolong, bersama-sama menjaga kebersihan rumah, menjaga kesehatan dan ketentraman rumah tangga dan sejenisnya.

Sehubungan dengan itu penanaman nilai-nilai pancasila, nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan yang maha Esa di mulai dalam keluarga.

Agar keluarga dapat memainkan peran tersebut, keluarga perlu juga bekali dengan pengetahuan dan keterampilan pendidikan, perlu adanya pembinaan. Hal ini dapat dicapai melalui pendidikan kemasyarakatan terutama pendidikan orang dewasa dan pendidikan wanita.

Fungsi keluarga
Sedangkan menurut Oqbum dalam buku Sosiologi Pendidikan bahwa fungsi keluarga itu adalah sebagai berikut :
  • Fungsi kasih sayang
  • Fungsi ekonomi,
Fungsi ekonomi ialah keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok, diantaranya kebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya dan kebutuhan tempat tinggal. 

Berhubung dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.
  • Fungsi pendidikan, 
yaitu keluarga sejak dahulu merupakan institusi pendidikan. Dahulu keluarga merupakan satu-satunya institusi untuk mempersiapkan anak agar dapat hidup secara sosial dan ekonomi di masyarakat.

Sekarangpun keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalam mengembangkan dasar kepribadian anak.

Selain itu keluarga/orang tua menurut hasil penelitian psikologi berfungsi sebagai faktor pemberi pengaruh utama bagi motivasi belajar anak yang pengaruhnya begitu mendalam pada setiap langkah perkembangan anak yang dapat bertahan hingga ke perguruan tinggi.
  • Fungsi perlindungan/penjagaan,
yaitu  keluarga berfungsi memelihara, merawat dan melindungi si anak baik fisik maupun sosialnya. Fungsi ini oleh keluarga sekarang tidak dilakukan sendiri tetapi banyak dilakukan oleh badan badan sosial seperti tempat perawatan bagi anak-anak cacat tubuh mental, anak yatim piatu, anak-anak nakal dan perusahaan asuransi. 

Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan seperti gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah, gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan dan gangguan lainnya.
  • Fungsi rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat/medan rekreasi bagi anggotanya untuk memperoleh afeksi, ketenangan dan kegembiraan. 
  • Fungsi status keluarga 
  • Fungsi agama,
Yaitu keluarga merupakan pusat pendidikan, upacara dan ibadah agama bagi para anggotanya, disamping peran yang dilakukan institusi agama. Fungsi ini penting artinya bagi penanaman jiwa agama pada si anak; sayangnya sekarang ini fungsi keagamaan ini mengalami kemunduran akibat pengaruh sekularisasi. 

Hal ini sejalan dengan Hadist Nabi SAW yang mengingatkan para orang tua: Dari Abu Hurairah, r.a., berkata: Bersabda Rasulullah SAW.: Tidaklah seseorang yang dilahirkan melainkan menurut fitrahnya, maka kedua orang tuanyalah yang meyahudikannya atau menasronikannya atau memajusikannya. (HR. Bukhari).


Peranan masyarakat dalam pendidikan

Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah pendidikan di lingkungan keluarga dan pendidikan di lingkungan sekolah. Bila dilihat ruang lingkup masyarakat, banyak dijumpai keanekaragaman bentuk dan sifat masyarakat. Namun justru keanekaragaman inilah dapat memperkaya budaya bangsa Indonesia.

Lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah salah satu unsure pelaksana asas pendidikan seumur hidup. Pendidikan yang diberikan di lingkungan keluarga dan sekolah sengat terbatas, di masyarakat orang akan meneruskannya hingga akhir hidupnnya.

Segala pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dilingkungan pendidikan keluarga dan dilingkungan sekolah akan berkembang dan dirasakan manfaatnya dalam masyarakat.

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya masih belum jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan dilingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan faktor waktu, hubungan, sifat dan isi pergaulan yang terjadi di dalam masyarakat. Waktu pergaulan terbatas, hubungannya hanya pada waktu-waktu tertentu, sifat pergaulannya bebas, dan isinnya sangat kompleks dan beraneka ragam.

Meskipun demikian, masyarakat mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelenggarakan penidikan sarana dan prasarana, menyediakan lapangan kerja, membantu pengembangan profesi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Peranan masyarakat tersebut dilaksanakan melalui jalur-jalur:
  • Pergaulan swasta
  • Dunia usaha 
  • Kelompok profesi 
  • Lembaga swasta nasional lainnya. 

1. Peranan pergaulan swasta
Pergaulan swasta mempunyai tanggung jawab dan peranan yang penting dalam usaha ikut serta melaksanakan pendidikan nasional. Karena itu pertumbuhan dan kemampuannya perlu dikembangkan berdasarkan pola pendidikan nasional yang mantap dengan tetap mengindahkan ciri khas perguruan yang bersangkutan, yang dimaksud perguruan swasta yaitu usaha-usaha dari masyarakat yang secara langsung mengelola dan menyelenggarakan pendidikan formal.

2. Peranan dunia usaha
Sebagai bagian dari masyarkat, dunia usaha mempunyai kaitan yang erat dengan unsure-unsur kehidupan masyarakat lainnya, termasuk disini adalah pendidikan. Hubungan dunia usaha dengan pendidikan dapat dilihat dari 2 segi, yaitu:

Dunia usaha sebagai konsumen pendidikan, dalam arti dunia usaha memanfaatkan dan mengambil dari hasil pendidikan yang berupa lulusan
Dunia usaha sebagai pengembang dan pelaksana dalam penyelenggaraan sistem pendidikan.

Peranan dunia usaha dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti misalnya;
  • Melaksanakan sistem magang
  • Membentuk konsorsium pengadaan dana yang dapat dimanfaatkan untuk usaha-usaha pendidikan 
  • Menyediakan fasilitas untuk kepentingan pendidikan dan latihan 
  • Mengadakan latihan prajabatan dan penataran 
  • Mengadakan program pendidikan kemasyarakatan seperti wajib program pendidikan minimum untuk karyawannya 
  • Mengadakan kerja sama dengan sekolah-sekolah kejuruan dan lembaga pendidikan lainnya. 

3. Peranan kelompok profesi
Didalam masyarakat yang sedang membangun, keterampilan dan keahlian sangat diperlukan, sehingga dengan sendirinya kelompok profesi menjadi sangat penting dan menentukan. 

Kita sadari bahwa pembinaan keterampilan dan keahlian ini adalah merupakan bidang garap dalam proses pendidikan. Karena itu peranan kelompok profesi menjadi penting pula dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional.

Peranan kelompok profesi dalam sistem pendidikan nasional antara lain adalah:
  • Merencanakan dan menyelenggarakan latihan keterampilan dan keahlian
  • Menjamin dan menguji kualitas keterampilan dan keahlian tersebut 
  • Menyediakan tenaga-tenaga pendidikan untuk berbagai jenis pendidikan, terutama pendidikan kemasyarakatan dan pendidikan khusus. 

4. Peranan lembaga swasta lainnya
Kecuali peranan perguruan tinggi, dunia usaha dan kelompok profesi, didalam masyarakat berkembang pula lembaga-lembaga swasta nasional yang mengelola dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian, keterampilan dan keahlian. 

Peranan lembaga swasta nasional itu terutama diharapkan dalam rangka pelaksanaan pendidikan kemasyarakatan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan yang mempunyai efek sosial.

Peranan masyarakat tersebut dilaksanakan melaui jalur perguruan swasta, dunia usaha, dkelompok profesi, dan lembaga nasional lainnya.

Proses pendidikan sering mengalami perubahan sehingga dapat disimpulkan pengaruh dan peranan masyarakat terhadap pendidikan:
  • Sebagai arah dalam mentukan tujuan.
  • Sebagai masukan dalam menentukan proses belajar mengajar. 
  • Sebagai sumber belajar. 
  • Sebagai pemberi dana dan fasilitas lainnya.  
  • Sebagai laboratium guna pengembangan dan penelitian sekolah.

0 Response to "Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Pendidikan"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan dan tidak mengandung penghinaan SARA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel